Rabu, 27 Juli 2011

Kepuasan adalh kebodohan

KEPUASAN ADALAH KEBODOHAN.

Kadang sedikit keberhasilan membuat manusia puas, kadang banyak dan tinggi keberhasilan tak mengenal kata puas, kadang pula tak melakukan apapun merasa puas, juga kadang kala sebaik dan seburuk usahanya tak membuahkan kepuasan. Apa sebenarnya kepuasan? Dan kenapa orang yang merasa puas justru lebih bodoh? Karena rasa puas hanya menghentikan langkah penyelusuran dan pencarian titik akhir.

Manusia

Kawanku adalah manusia
Selayaknya manusia
Tapi !
Engkau tak seperti manusia?
Tingkah, sikap, sifat, pikiran, ucapan, tawa

Kawan !
Jika kau manusia
Bertingkahlah selayaknya manusia
Bersikaplah selayaknya manusia
Bersifatlah selayaknya manusia
Berpikirlah selayaknya manusia
Berucaplah selayaknya manusia
Tertawalah selayaknya manusia
Hiduplah selayaknya manusia
Dan
Matilah selayaknya manusia

18-12-08

BELAJARLAH MENGENAL DIRI,
SEBELUM MENGENAL ORANG LAIN

Sering kali manusia tidak tahu apa yang akan dikerjakan, apa yang harus dikerjakan, kenapa saya mengerjakan inu itu. Sering dan itu juga sering terjadi pada diri saya. Kenapa? Karena kita belum mengetahui dan memahami diri sendiri, kepribadian sendiri, perasaan dan lain sebagainya. Maka belajarlah mengenal diri sendiri, sebelum mengenal (diri) orang lain. Dalam segala hal.

CAHAYA TAK HANYA SATU,
TAPI BANYAK DAN BERAGAM

Kalau kita mengetahui cahaya atau sinar, sudah jelas lebih dari satu warnanya, tapi bentuknya sama. Begitu juga manusia, berwujud satu tapi beragam bentuk, karakter, sifat, sikap, dan segalanya. Maka pahamilah cahaya warna apa yang ada dalam diri kita, sebelum memutuskan warna cahaya orang lain.

HATI-HATILAH BERKATA, KARENA
SATU KATA BERAGAM ARTI

Sering dan teramat sering orang terkena hukuman, celotehan, ejekan, pandangan negatif. Kenapa? Apa sebabnya? Mulut yang tak dapat tersaring dan terbendung dari hal-hal yang buruk. Berhati-hatilah berkata, karena satu kata dapat menjadi beragam arti. Perlu waspada, kepada siapa kita berbicara, dengan siapa kita berkata, maksud dan tujuannya apa, tempatkan pada posisi yang sesuai.


HIDUP ADALAH MENUNGGU MATI,
BUKAN UNTUK SALING SILATURAHMI
ATAU SALING MEMBENCI
29/30 Oktober 2009

Sekilas kata-kata di atas berkonotasi buruk, namun jika di gali lebih dalam lagi akan menemukan makna yang sangat dalam filosofisnya. Dengan menggunakan akal sehad, kecerdasan dan kedewasaan, tanpa buru-buru menilai.
Satu kalimat awal Hidup adalah menunggu mati, dalam keadaan menunggu sesuatu atau seseorang kita akan melakukan hal yang dapat dikatakan menghilangkan kejenuhan, misalnya saja dengan menghubungi kawan atau sahabat dengan menelfonnya, main game dari HP, memakan camilan, merokok atau apa saja. Segala hal dapat kita kerjakan selama itu dapat membuat kita menjadi enjoy hingga sampai pada ujung penantian, sama halnya dengan menunggu mati.
Berikutnya Bukan untuk saling silaturahmi, ini bertolak belakang dari anjuran agama untuk saling mengenal, berinteraksi sosial atau saling berhubungan dengan orang lain, namun bukan itu yang dimaksud. Dengan adanya akal sehat yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk, semua akan semakin jelas.
Terakhir Atau saling membenci, dari penjelasan kalimat kedua di atas, saya yakin anda lebih tahu jawabannya. Karena saya selalu menganggap anda lebih pintar dari mahkluk apapun.



By : Teater Mbureng.

0 Coment:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More