Rabu, 27 Juli 2011

Kantuk

KANTUK

Laju darah terhambat
Jalan pikiran tercegat
Mati kutu
Semua mati dimakan kutu

Kutu busuk
Penggerogot jiwa yang lapuk
Terbujur kaku
Layu terhempas badai ketidak berdayaan

Perlahan ku tutup mata sayup
Dan mengantup
Ku ucapkan selamat tinggal dunia
01-04-08

LAKON

Aku tercipta sebagai lakon
Menangis dalam guyon
Menang dalam kekalahan
Hidup dalam kematian
Bernafas dalam kehampaan

Lakonku
Dalam kekosongan
Kosong, kosong dan kosong
31-03-08

IMAJINASI

Ku terbalut sutra alam
Lembut membelai bulu kasarku
Terlelep dalam kemanjaan

Diatas kepalaku melingkar mahkota rasa
Pening penjerat akal
Tersenyum akan pasrah

Imajinasi
Semua hanya imajinasi

Aku telanjang dengan menahan benci
30-03-08

PERMAINAN

Permainan
Hidup memang penuh permainian
Permainan akal
Permainan kata
Permainan sandiwara

Yah………!
Sandiwara
Sandiwara dalam hidup
Adalah sandiwara penuh pertanyaan
Siapa yang berperan
Dan siapa yang bermain

Aku terjebak dalam sandiwara hidup

Ah………….pusing……….!
Kepalaku pecah
Otakku tak mampu menjawab

Pada siapa aku harus bertanya
Pada tuhan
Atau orang gila?
26-02-08

GAMBARAN PATUNG HIDUP

Lutut melipat
Pantat tertawa
Kepala merunduk
Mata terkatu
Telinga menganga
Tangan menyatu
Panjatkan doa pada-mu

Jiwa melayang
Raga terbentang
Kaku dalam layu

Gambaran patung hidup

SALAH

Salah salah dan salah
Aku manusia yang tak luput dari perasaan bersalah

Lupa lupa dan lupa
Sering ku berjalan dengan berjuta otak pelupa

Dosa dosa dan dosa
Hembusan nafasku yang tak terkendali dari dosa

Sadar sadar dan sadar
Rasa dan kepekaan yang sering tak ku hiraukan

Aku sadar atas apa yang ku perbuat dan apa yang ku lalui
24-08-08

RENUNGAN

Berdiam diri dalam kesunyian
Merunduk dalam instropeksi
Merenung atas laku dan tingkah lalu
Membongkar kubur hati yang membatu

Ku belajar dan berguru
Pada alam pada batu
Salah atau benar tetap berdiam
Kadang ku berontak dari itu semua

Mata yang tak berarti
Hidung yang tak bermakna
Otak yang tak berguna
Telinga yang tak pernah bersih
Menjadi kelemahan yang tak terakhiri

Semua sudah berlalu
Hari depan terlihat jelas
Tapi tergambar buram dan kelam
24-08-08

RESAH

Saat malam tiba diriku merasa iba
Dengan sedikit sakit ringan yang membingungkan
Tidurku tak mau, melek pun tak mau
Hanya menunggu setan memukul kepalaku

Resah aku resah
Tanggung jawab banyak tak terelak
Sedikit mendekat pada titik akhir
Sedikit ku harap hilang kembali
Sehat kau ku nanti

26-12-08




By : Teater Mbureng.

0 Coment:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More